Thursday, November 09, 2006

INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN PARTISIPATIF
Oleh :
Tendy Satrio (Masyarakat Mandiri)


Sistem pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture system) melalui pendekatan yang partisipatif memiliki tujuan untuk meningkatkan kapasitas petani dalam mengambil keputusan dan merangsang tumbuhnya inovasi-inovasi lokal dengan melakukan ujicoba dan pembaruan teknologi.
Selama ini partisipasi petani dalam pengembangan teknologi diperlihatkan oleh mereka melalui berbagai ujicoba dan penggabungan pengetahuan baru dengan teknologi tradisional dalam kegiatan usaha tani. Mereka merasakan sistem pertanian yang sudah ada mengalami perubahan terus seiring dengan bertambahnya pengalaman, informasi baru, meningkatnya jumlah penduduk dan munculnya aspirasi baru serta sumber daya alam yang semakin terbatas.
Dalam pertanian, pengembangan teknologi merupakan suatu proses yang tidak akan pernah berakhir. Suatu sistem usaha tani yang produktif dan berkesinambungan memerlukan penggabungan antara teknik pertanian tradisional dan modern serta input (sarana produksi pertanian) yang berubah terus menerus. Kualitas benih menurun, serangga dan hama menyebar dan berkembang menjadi resisten, fluktuasi harga di pasar, munculnya input baru dan input yang lama menjadi mahal, perubahan hukum pertanian dan ekonomi dan keberhasilan teknologi secara temporer menjadi kurang menguntungkan karena penyebarannya menekan harga-harga di pasar (Bunch, 1985). Untuk itu penting membangun kemampuan yang teru menerus berinovasi daripada menghasilkan teknologi yang statis.
Dinamisme teknologi pada sistem pertanian sebagian besar dimulai dari proses pembaruan dan adaptasi, mereka mengembangkan menjadi bermacam-macam sistem pertanian yang disesuaikan dengan kondisi ekologis, ekonomis, politis dan sosiokultural. Munculnya petani-petani sebagai “inovator” dengan gagasan-gagasan teknologi inovatif yang telah dipraktekan secara integral mengarah kepada pemanfaataan sumber daya setempat/lokal untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam menghadapi kebijakan pembangunan pertanian yang tidak memihak mereka.
Gagasan pengembangan teknologi tradisional yang inovatif, ramah lingkungan dan diaplikasikan secara partisipatif antara lain : pembuatan pestisida nabati, pembuatan pupuk organik, teknik bercocok tanam, teknik pembibitan, alat tanam, pengelolaan iklim mikro, pengelolaan air, pengendalian erosi dan sebagainya, yang diantaranya sebagai jawaban terhadap tantangan yang akan mereka hadapi pada perkembangan era pertanian ramah lingkungan (ecoagribusiness) masa mendatang.

No comments: